Kamis, 21 Februari 2013

one day tour Penang

Penang sebenarnya udah lama pengen saya kunjungi sejak saya ke Malaysia untuk yang kedua kalinya bersama Rika Daniel waktu jalan-jalan seru saya yang ini, juga saat backpackeran dengan Haris yang ini. Setelah ke empat kalinya ke Malaysia sekarang saya benar2 mau mewujudkannya.

Rencana awalnya saya mau naik kereta api malam dari KL Sentral sekalian ketemuan dengan beberapa teman saya yang mau bareng ke Penang. Nantinya kita turun di Station Butterworth dan naik ferry menyeberang dari mainland Malaysia menuju pulau Pinang tepatnya di Georgetown. Namun saya telat sampai di KL Sentral dan sudah ketinggalan kereta. Saya memilih untuk ke Bukit Bintang tapi sebelumnya ke Puduraya (terminal bus KL yang jalur utara) siapa tau masih ada bus terakhir ke Penang. Buru-buru lagi ngejar trip terakhir monorail, apes lagi nyampe disana barusan tutup :( yaudah terpaksa naik taxi. Beruntung supir taxinya baik setelah beberapa taxi saya lewati karna trauma dengan supir taxi India (maaf bukan bermaksud rasis), saya diberitahu ternyata masih ada bus terakhir ke penang tapi yang ini bukan resmi dari counter karna di time schedule yang resmi bus terakhir pukul 10.30 dan untuk ini saya harus bayar ongkos lebih mahal  40 RM yang normalnya sebenarnya 35 RM, udahlah pokoknya Penang..

Perjalanan ditempuh sekitar 5-6 jam, kalau malam bisa 4 jam tergantung supirnya. Supir saya malam itu kayaknya cukup santai, saya tiba di Sungai Nibong (terminal pulau Penang) pas azan subuh. Ohya kalau pakai bus kita langsung ke pulau Penang tanpa harus pakai ferry melintas dari mainland Malaysia, nanti akan melewati jembatan yang sangat panjang maaf saya gak dapat photonya jadi diambil dari google aja.

Saya membayangkan kalau jembatan Selat Sunda nantinya akan seperti ini.

Di Sungai Nibong saya gak punya banyangan sedikitpun, mau nyari mesjid terdekat gak keliatan kubahnya cuma terdengar suara azan subuh, akhirnya saya mendekat ke dalam terminal, saya lihat ada beberapa orang dengan bawaan koper2 besar saya anggap aja dia nungguin bus untuk ke komtar, terminal di Georgetown. Pas lihat2 plang pengumuman saya membaca "surau" tanpa pikir panjang langsung cabut menuju TKP, beruntung ternyata disana toiletnya ada showernya juga yaudah sempatin mandi dulu, bersih2 dan shalat subuh.

Seeep udah bersih dan kami siap berpetualang di Penang especially Georgetown yang terkenal dengan bangunan tua yang dilindungi oleh UNESCO sebagai world heritage. Bus pun datang tapi gak banyak yang naik sayapun ragu yaudah nanya supirnya aja ternyata bener ke Komtar, tiketnya 2 RM, perjalanan sekitar 1 jam dari masih gelap sampai di Komtar udah terang benderang, dan sedikit macet karna pas orang berangkat kerja dan sekolah, udah kayak di Jakarta aja.

Sampai di Komtar kita malah bingung mau kemana? niatnya cari makan dulu tapi karna kita masih belum ketemu sama teman yang janjian dari Kuala Lumpur jadi masih kepikiran, udah usaha nelpon dan sms tapi gak ada kabar. Tempat makan yang direkomendasikan para host acara jalan2pun yang katanya Penang adalah surganya wisata kuliner lenyap saya lupa, akhirnya kita jalan aja dulu nyari sedapatnya aja. Tiba-tiba ada suara memanggil, gak mungkin itu fans saya, jauh2 kesini masak masih ada yang kenal saya? ternyata mereka 2 sosok makhluk hilang yang kami cari, cukuurlaaah. Ternyata nomor yang dari tadi kita sms dan telpon itu nomor orang ntah siapa2 yang dipinjam sama teman saya waktu dia di kereta untuk ngasih kabar ke kita, hahaha ya iyalah gak dibalas.

Baiklah tim sudah lengkap, mari explore Penang, pertama kita nyari map dulu, trus disepakati untuk explore Georgetown aja trus nanti ke kuil besar Kek Lok Si Temple, malamnya ke Gurney Drive trus saya langsung balik lagi ke KL, yang lain sepertinya masih mikir mau stay atau ikut saya ke KL. Serunya di Penang ada free shuttle bus, beruntung bangetlah buat turis budget seperti saya ini.

Spot seru di Penang sebagian besarnya ngumpul di Georgetown makanya saya memutuskan untuk sehari aja disini, saya sebenarnya tertarik dengan bangunan tuanya yang terawat dengan baik, trus juga wisata kuliner yang banyak direkomendasikan oleh acara jalan-jalan yang saya tonton. Dan untuk mencapai spot semua itu cukup dengan jalan kaki atau dengan free shuttle bus, oooh betapa bahagianya, terima kasih pemerintah Penang :)

okay these they are..

Komtar, semua bus dalam kota akan melewati terminal ini
free shuttle bus, hurraaaayy..
temple ini ada di depan free shuttle bus stop, dari pada bengong nungguin mending kita poto2 dulu :D






Queen Victoria memorial clock tower, ini jadi mirip Jam Gadang yang ada di Bukittinggi
di Bukittinggi juga ada Fort De Kock

ini bangunan yang paling saya suka, Inggris classic


Kebetulan lagi ada Kapal Pesiar yang merapat di Penang ini, pantesan banyak turis bergerombolan ketemu.


Eropa banget..
saking laparnya sampai udah gak tau lagi bangunan apa yang kita singgahi :D
Okay baiklah ini poto terakhir kita benar-benar harus cari makan sebelum ada korban yang berjatuhan, laparnya udah tingkat dewa ahahaha.. *lebay
TARAAAA.. inilah tempat makan yang kita temukan berhubung pengunjungnya ramai jadi kita putuskan kalau ini enak, ternyata bener, enaaaak.. jangan dilihat dari namanya yaa.. :D

mari makaaan.. saking kalapnya + berisik kita jadi perhatian orang2 sekitar, bodooo yang penting makaan :D :D
this is it....... *efek lapar lupa lagi nama ayam kari ini..
Setelah kenyang makan, waktu Zuhurpun masuk, terdengar azan berkumandang, ternyata kita udah dekat ke salah satu Masjid tua di Penang yaitu Masjid Kapitan Keling, masjid ini jadi icon of Penang juga. Saya teringat kisah Nabi Muhammad SAW "istirahat kami dengan shalat ya Bilal", baru setengah hari explore Penang udah gempor.

masih jadi tanda tanya dengan seruan ini maksudnya apa..??
this is it, Masjid Kapitan Keling Penang yang udah masuk daftar yang harus saya kunjungi di Penang
Interior, Mihrab dan mimbar untuk khutbah
oleh-oleh paling berharga
 Sempat ketiduran juga disini nungguin para ibu2 pikir saya begitu gak taunya malah saya yang udah ditungguin karna ketiduran hahaha. Udah fresh lagi kita lanjut dan tujuannya agak ironi nih, dari mesjid ke kuil tapi gak untuk ibadah kok cuma penasaran aja dengan bangunannya karna masuk daftar recommended yang ada di map. Penang adalah multi etnik jangan heran kalau sering kita jumpai masjid, kuil dan gereja bersebelahan, dan kelihatannya mereka hidup dengan harmonis.

menunggu bus menuju Kek Lok Si Temple, kali ini gak gratis lagi karna udah di luar jalur free shuttle bus, dan menurut petunjuk yang kita dapat setelah nanya2 kita disuruh nunggunya di bus stop sebelah kanan setelah nemu perempatan, baiklah nurut. Berhubung panas nunggunya sambil makan ice cream, ice creamnya udah habis bus yang ditunggu tak kunjung datang akhirnya pas ada bus gak tau jurusan mana kita stop aja, tanyain supirnya ternyata melewati kuil tersebut dan arahnya berlawanan arah dengan petunjuk yang didapat tadi, yaelaaaah.. gak nyalahin juga sih, kayaknya juga bisa sesuai petunjuk sebelumnya karna bus di penang khususnya di Georgetown ini jalurnya muter2 bikin bingung. Supir busnya masih muda dan sangat ramah dan humoris, perjalanannya cukup jauh sekitar 1 jam lumayan terhibur sama si abang supir.
kuil dekat halte nungguin bus ke Kek Lok Si Temple
terlepas bangunan ini sebagai tempat sembahyang, secara arsitektur bangunannya sangat indah dan detail.

Kek Lok Si Temple
Busnya hanya sampai disini, menuju kuil silahkan berjalan kaki ke atas dekat kok sekitar 2 km dan jalurnya mendaki, itupun baru sampai kuil paling bawah, untuk mencapai puncaknya silahkan mendaki lagi dijamin gempor kaki kalau kesini dan itu cukup membuat saya kapok untuk kesini. Tambah lagi ada pengalaman buruk disini, tripod si Ijonk yang dititipin kesaya hilang disini :( sorry yah Jonk..

Kek Lok Si Temple, maaf yah kalau potonya narsis, maklum dari tadi motoin aja sesekali kan pengen juga dipoto :D
Kek Lok Si Temple tingkat dua.
Patung Besar Dwi Kwan Im yang super gede di Kek Lok Si Temple paling puncak, ini yang kelihatan dari jauh tadi
Kek Lok Si Temple puncak
Pemandangan dari puncak, terlihat lift yang jalurnya miring, jika tidak mau naik ratusan anak tangga silahkan bayar 2 RM untuk naik lift ini. Juga dikejauhan terpapar kota Georgetown. Sekarang mikir balik ke bawah trus ke kota, bener2 kapok saya cukuplah sekali ini kesini.

Sampai di kota lagi pas maghrib, alhamdulillah dapat berjamaah di mesjid dekat komtar.

Masjid deakat Komtar
Selesai Maghrib plus jama' Isya ada kejadian aneh, saya melihat seorang bule jalan bolak-balik mondar-mandir kayak orang lagi tawaf, dalam hati kasian cakep2 "agak kurang", ternyata dia nungguin istrinya selesai shalat, mungkin wanita agak rempong ya dengan aksesorisnya, sekilas saya lihat si wanitanya cantik banget bule juga pake abaya dan hijab hitam. Dala hati lagi mungkin dia was-was kenapa2 dengan wanitanya tuh si bule tadi jadi kayak bodyguard jagain pintu gitu jadinya.

Okay beres semua sekarang kita nyari tiket balik ke KL niat awalnya tapi mendadak rencana berubah untuk ke Malacca, baiklah lanjoot, beruntung masih ada seat tersisa untuk kami berlima, kata makciknya (india sih sebenarnya) jarang kalau go show begini ada bangku tersisa banyak. Alhamdulillaaah. Keberangkatang jam 10:30 pm, sekarang masih jam 8 terniat mau ke Gurney Drive karna ini masuk daftar juga tadinya tapi kata si makcik tadi gak cukup waktunya apalagi kalau macet2 begini, waktu itu emang lagi macet meskipun gak separah Jakarta kalo lagi jam pulang ngantor. Ngabisin waktu akhirnya kita muter2 disini aja..


Jangan mikir kalau kita nongkrong disini meskipun pengen nyoba sih, penasaran aja memangnya Georgetown terkenal dengan white coffee nya gitu? tapi pas kesana mereka udah tutup yaudah numpang duduk aja deh hahaha..

Baiklah demikian kira seharian saya di Penang, Georgetown, masih banyak sebenarnya spot yang pengen dikunjungi antaranya pantai feringgi, Masjid terapung, belum lagi wisata kulinernya, apa daya waktunya gak cukup, mungkin ada sponsor yang mau saya temani lain waktu sangat diterima dengan senang hati hehehe ngarep.

9 komentar:

  1. Balasan
    1. iyaa.. tapi empuk sampai dalam.. rasanya agak mirip kalio ayam, mungkin karna full bumbu itu kali ya..
      liatlah nama restorannya..

      Hapus
  2. Nice writing bang ;)
    and yes, it was zuper tiring journey. But fun at the same time ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Agy, waah anak sastra nih yang bagus.. hehehe :P

      kapan kita menggila lagi..??

      Hapus
    2. *yang bilang bagus maksudnya.. :D

      Hapus
  3. "Tiba-tiba ada suara memanggil, gak mungkin itu fans saya, jauh2 kesini masak masih ada yang kenal saya? ternyata mereka 2 sosok makhluk hilang yang kami cari, cukuurlaaah."

    Kalimat di atas quyatt banget dah...

    nice writing uda... ditunggu liburan selanjutnya beserta free satu tiketnya buat sayah yak.... ;;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buahahaha youknowmesowell dah..
      Thank a lot Fahmi.. I'm waiting for your newest post..
      Free ticket..? Gampang.. kapan kita berangkat..?

      Hapus
  4. quyat, dirimu naek sampe ke puncak kuil nya? lewat mana?
    aq ga nemu jalan nya.. T_T;

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha naik teksi Je.. langsung keatas.. jd explorenya mulai dr atas kebawah.. :D
      Bisa. Pakai lift yg jalannya miring itu nin bayar 2RM..

      Hapus